"Ooohhh ...," serempak satu ruangan berseru prihatin.
Kertas lembaran jawaban tersebut sejatinya tidak boleh kotor atau rusak sedikit pun, sekarang telah bercapkan jejak sepatu besar tepat di tengahnya.
Aku memungut kertas itu.
Aku dipastikan tidak lulus.
Aku tak berniat untuk meminta kembali lembar jawaban yang baru ... Sebuah suara berbisik halus di telinga, ini telah berakhir, Monna. Suara yang berasal dari otakku. Dan kurelakan kesempatan itu berlalu.
Kembali kudapatkan satu pelajaran penting, bahwasanya Tuhan punya berjuta cara untuk membuat makhluknya mengerti akan alasan setiap hal yang terjadi. Dan, Dia mengirimkan sedikit cara-Nya untukku.
----hal. 52
Scene dari buku Running for Hope by Dona Sikoembang.
>Monna, tokoh utama di buku ini, berpikir bahwa kejadian yang menimpanya di atas adalah pertanda dari Tuhan bahwa dia memang tidak ditakdirkan untuk melanjutkan pendidikan ke universitas. Monna menyerah dan memilih untuk mengubur impiannya.
Tapi bagaimana kalau kejadian terinjaknya lembar jawaban di atas hanyalah salah satu cobaan dari Tuhan untuk menguji kesungguhan Monna. Bagaimana kalau seandainya Monna memilih untuk melewati ujian itu dan meminta lembar jawaban baru alih-alih menyatakan kalau kejadian tersebut adalah pertanda dari Tuhan untuk menyerah saja.
Sebenarnya apa ya perbedaan antara "hanya ujian" dan "pertanda untuk menyerah" itu? Yang mana yang harus kita pilih?
Apakah memilih untuk terus berjuang melewati ujian-ujian tersebut, tidak peduli kalau mereka sebenarnya adalah tanda untuk menyerah, dan terus meyakini bahwa pada akhirnya kita akan berhasil mencapai impian kita?
Atau apabila kita memilih untuk menyerah, tidak peduli bahwa setiap ujian-ujian itu sebenarnya masih punya solusi dan mereka ada hanya untuk menguji kesungguhan kita, apakah kita benar-benar akan mendapatkan sesuatu yang lebih baik daripada impian yang sudah kita kubur?
Oke, ini scene pilihan saya hari ini. Apa scene pilihanmu? Click the picture above to see more information about this meme yaa ^_^
Have a nice "13" for you ♪(´ε` )
Setuju denganmu, satu kegagalan jangan dijadikan alasan untuk menyerah. Tampaknya usaha Monna belum maksimal
BalasHapusYap, entahlah ya kalau aku yg berada di posisi Monna, tapi kalau dilihat dari "luar", aku ngerasanya usaha Monna memang belum maksimal :D
BalasHapus