Baca dan Posting Bareng BBI Juli Tema Sicklit
Title: The Fault in Our Stars - Salahkan Bintang-Bintang | Author: John Green | Genre: Sicklit - Young Adult - Romance | Edition language: Indonesian | Translator: Ingrid Dwijani Nimpoeno | Publisher: Qanita | Edition: 2nd edition, Februari 2014 | Page: 424 pages | Status: Owned book | Price: Rp49.000,- (Disc 15%) | Purchase location: Mizan Book Fair Ramadhan @ TB Riyadh Banjarbaru | Date purchased: June, 30th 2013 | My rating: 4 of 5 stars
Mengidap kanker pada umur 16 tahun pastilah terasa sebagai nasib sial, seolah bintang-bintang serta takdirlah yang patut disalahkan...
Salahkan bintang-bintang...satu lagi buku tentang karakternya yang sekarat.
Rasanya saya sudah sering sekali membaca buku dengan genre ini. Yah meskipun temanya kurang lebih sama, tapi masing-masing cerita memang punya kesannya sendiri. Dan, curcol dikit, saya menghabiskan banyak tisu ketika membaca buku ini. Meskipun The Fault in Our Stars banyakan lucu dan romantisnya. Tapi tetap saja ... sedih.
Senang sekali ketika menemukan TFiOS di Mizan Book Fair Ramadhan. Secara saya dan teman saya baru beberapa hari sebelumnya muter-muter toko buku besar di Banjarmasin buat nyari n buku dan hasilnya nihil. Ternyata kalau memang sudah berjodoh tidak akan kemana ya *hehehe*
Karena menurut saya buku ini sangat populer, jadi tidak usah ya sinopsisnya ditulis lagi. Hahhhh...rasanya saya tidak sanggup menuliskan kembali cerita Hazel dan Augustus ketika saya sudah tahu bagaimana akhirnya *halah bilang aja males* :D.
Oke... oke... secara singkat, Hazel dan Augustus, sama-sama penderita kanker, bertemu dalam pertemuan kelompok penyemangat kanker. Mereka jatuh cinta pada pandangan pertama. Mereka sama-sama menyukai sebuah buku yang berjudul Kemalangan Luar Biasa yang ditulis oleh Peter Van Houten. Mereka pergi ke Amsterdam untuk bertemu dengan penulis favorit mereka itu, dan selebihnya adalah bagaimana mereka berjuang untuk menghadapi kanker yang mereka derita lengkap dengan kisah cinta yang manis dan humor-humor yang anehnya, seperti kata Hazel, "membuat gembira tapi secara ganjil menyakitkan".
Sepanjang cerita, saya sudah was-was-----meminjam istilah Hazel-----menunggu "granat siapa yang akan diledakkan" oleh si penulis. Dan ketika membaca sampai di bagian itu, meskipun sudah siap-siap, tetap saja hati saya jadi mencelos. Apalagi kisah ini diceritakan dari sudut pandang orang pertama. Haduh...meminjam istilah Hazel lagi "rasanya memang tak tertahankan".
Ngomong-ngomong, saya sedih sekali karena Hazel yang merasa dirinya adalah granat yang suatu waktu akan meledak hanya karena dia sekarat. Yah saya memang belum pernah merasakan orang yang saya sayangi divonis sekarat seperti Hazel, tapi saya pernah merasakan bagaimana orang yang saya sayangi tiba-tiba pergi untuk selamanya tanpa sakit apa-apa. Saya rasa setiap orang adalah granat, bahkan orang yang sehat pun tiba-tiba bisa "meledak". Jadi Hazel, sayangi saja orang yang ingin kamu sayangi dan jangan menolak untuk disayangi oleh orang yang kamu sayangi *ribet mode on*
Kalau mengalami seperti yang dialami tokoh-tokoh kita di TFiOS ini, rasanya memang lebih mudah kalau melemparkan kesalahan pada bintang-bintang. Apalagi ketika Hazel bilang kalau dia sudah dicabut dari deretan orang-orang yang terselamatkan dan Augustus bilang dunia bukanlah pabrik perwujudan keinginan. Hiks...gak bisa komentar lagi deh.
At last, Augutus-nya keren, Hazel-nya cantik, cerita cinta mereka manis, karakter-karakternya punya selera humor yang bagus, daaaannnnn.... yaahh, seperti cerita-cerita sicklit lain...ending-nya bikin galau, menghabiskan banyak tisu, dan membuat saya kena book hangover selama dua minggu. Selama itu saya masih belum rela mengganti Augustus dengan tokoh cowok lain *eh*.
So, 4 dari 5 bintang deh untuk The Fault in Our Stars. I really liked it :D
saya juga sempat kena book hangover, nggak sampai dua minggu sih, tapi waktu baca buku lain, masih agak hampa. :D
BalasHapusweeh... penasaran sama terjemahan buku ini.. versi inggrisnya, banyak quote2 keren ala john green... kayaknya terjemahannya lumayan bagus ya?
BalasHapusWaduh book hangovernya lama bener XD
BalasHapusNah iya itu, rasa ny 'hampa' pas mau baca buku lain, susah move on ny ^^
BalasHapusErrrr...bagus pd awal ny, tp setelah baca sekilas versi asli ny, rasa ny lebih bagusan yg Inggris ny deh ^^
BalasHapusHahhahh iya...kyak kata Afifah, rasa ny hampa pas mau baca buku lain :-D
BalasHapus