...By recording - and celebrating - all the different ways water benefits our lives, we can value water properly and safeguard it effectively for everyone....
Pulau Topeng, A Book Review
irabooklover Maret 04, 2021 Book Review, Erlangga for Kids, Fantasy, Pierdomenico Baccalario, Time Travel No comments
***
Pulau Topeng // Ulysses Moore buku ke-4 // Pierdomenico Baccalario // @erlanggaforkids // 2009 // 213 halaman
***
"Bagi sebagian orang yang berkuasa, fakta-fakta pun bisa menakutkan. Gagasan-gagasan baru dapat membawa pada perubahan. Ada kekuatan dalam masyarakat kita yang menginginkan semuanya tetap sama. Mereka takut pada kebenaran. " ---hlm. 148
Rick dan si kembar Covenant pergi menembus waktu ke Venesia abad ke-18 untuk mencari Peter Dedalus. Seseorang yang mereka yakini menyimpan rahasia penting tentang Pintu Waktu.
Seharusnya perjalanan tersebut berjalan lancar karena mereka jauh lebih siap. Namun, tetap saja ada masalah yang berbuntut sampai ke rumah mereka di Kilmore Cove masa kini.
Untunglah setidaknya mereka mendapat bantuan dari suami istri baik hati di Venesia. Di sisi lain pintu di Kilmore Cove, penjaga mercusuar galak yang bernama Leonard Minaxo juga ikut turun tangan untuk mengatasi masalah.
Sementara itu, tokoh antagonis kita, si cantik Oblivia Newton juga sudah berada di Venesia. Tampaknya dia telah selangkah lebih maju daripada anak-anak dalam misi pencarian Peter Dedalus.
Berhasilkah mereka mengikuti jejak Peter? Rahasia apa yang Peter simpan sehingga dia harus bersembunyi begitu jauh di sebuah tempat di Venesia masa lalu?
Baca ulang buku ke-4 dari seri Ulysses Moore. Sudah lupa saya kalau endingnya ternyata seseru dan semenggantung ini. Untunglah tidak seperti dulu, sekarang saya sudah punya buku ke limanya.
Seperti biasa, setiap akhir petualangan selalu ada misteri baru alih-alih mendapat jawaban dari misteri lama. Kali ini misteri barunya berkaitan dengan Leonard Minaxo.
Menurut saya, kelebihan dari buku ini ada pada ide ceritanya. Berawal dari sebuah rumah tua mewah yang ternyata memiliki rahasia berupa sebuah pintu yang dapat digunakan untuk menjelajahi waktu ke tempat-tempat eksotis di seluruh dunia.
Kekurangannya bagi saya hanya ada di harganya yang mahal dan buku ini mulai susah dicari.
Kesimpulannya, saya beri rating 5 dari 5 bintang GR untuk buku ini. Yeap, for me, it was amazing.
Waktu untuk Membaca Buku
irabooklover Maret 02, 2021 Bookish Talk, Non Review, Share Link FBB 21 comments
Bismillahirrahmanirrahim...
Cara saya meluangkan waktu untuk membaca buku...
Kalau Anda masih kesulitan meluangkan waktu untuk menulis, maka Anda belum benar-benar menyukai kegiatan menulis itu sendiri. Karena jika sudah suka, akan selalu ada waktu, tidak peduli seberapa sibuknya Anda. Anda akan selalu mencuri waktu untuk menulis karena Anda menyukainya.
Waktu membaca ideal saya...
Lama waktu yang saya perlukan untuk membaca buku...
Tips agar ada waktu untuk membaca buku...
Kesimpulan...
Musuh dalam Selimut, A Book Review
irabooklover Februari 24, 2021 Agatha Christie, Book Review, Detektif, Gramedia Pustaka Utama No comments
***
The Secret Adversary - Musuh dalam Selimut // Agatha Christie // @bukugpu // dibaca via iKalsel @perpuspalnam
***
"Orang besar" , katanya. "Genius atau kegilaan, siapa yang dapat memastikannya?" ---hlm. 358
Wah saya baru tahu ada cerita tentang pasangan Petualang Muda di novel Agatha Christie, *barukeluardarigua*
Jadi ada seorang pemuda bernama Tommy dan pemudi bernama Tuppence yang bersahabat sejak kecil. Setelah lama tak berjumpa, mereka bertemu kembali dalam keadaan sama-sama kekurangan uang.
Jadi mereka membentuk duo yang menawarkan untuk melakukan pekerjaan apa saja. Belum sempat memasang iklan, Tuppence sudah ditawari pekerjaan oleh seorang lelaki yang mengaku bernama Mr. Whittington.
Namun sebuah nama yang secara tidak sengaja diucapkan oleh Tuppence membuat Mr. Whittington kalang kabut. Keesokan harinya Mr. Whittington menghilang.
Penasaran dengan nama Jane Finn yang tidak sengaja disebutkannya di depan Mr. Whittington, para Petualang Muda ini pun jadi ingin menyelidikinya.
Penyelidikan tersebut ternyata membawa mereka ke sebuah masalah yang ternyata jauh lebih rumit dan berbahaya. Masalah yang berhubungan dengan pemerintahan, orang-orang penting dan sebuah organisasi kriminal berbahaya.
Blurb-nya menarik, tapi tidak dengan cerita diawal-awalnya yang bagi saya terkesan biasa karena terjadi terlalu banyak kebetulan dan keberuntungan dipihak Tommy dan Tuppence.
Tapi teruslah membaca dan saya akhirnya jadi asik menebak-nebak siapa si "musuh dalam selimut". Dan ternyata tebakan saya salah, haha.
Ceritanya menjadi sangat seru di chapter-chapter akhir. Terutama disaat misteri-misteri mulai terpecahkan.
Saya jadi penasaran dengan petualangan - petualangan pasangan Petualang Muda berikutnya. Semoga nanti bisa "berjodoh" juga dengan buku-buku tersebut. Aamiin.
Ebook vs Buku Cetak
irabooklover Februari 24, 2021 Bookish Talk, Non Review, Share Link FBB 18 comments
Bismillahirrahmanirrahim...
Hai, berjumpa lagi kita di postingan berlabel Bookish Talk di blog saya. Kali ini saya pengin ngomongin tentang ebook versus buku cetak.
Buku Digital versus Buku Cetak...
Isu tentang perdebatan antara membaca ebook atau buku cetak bukanlah hal yang baru. Saya sendiri kalau ditanya mau ikut tim ebook atau tim buku cetak, maka tanpa ragu saya akan memilih tim buku cetak.
Tapi itu dulu, sebelum negara api menyerang. Pandemi Covid-19 menyebabkan keuangan keluarga kecil saya juga ikut terdampak. Belum lagi bagi saya, buku cetak sekarang harganya sangat mahal. Ditambah ongkir yang harus saya tanggung karena nasib tinggal jauh dari kota besar.
Nah..nah..nah, mau tidak mau saya harus berdamai dengan ebook. Awalnya kenalan saja saya malas sama yang namanya buku elektronik ini, hehehe.
Macam-macamlah alasannya. Mulai dari alasan kesehatan mata (padahal main game atau medsos berjam-jam tak masalah, *selfkeplak*) dan gangguan notifikasi dari aplikasi lain yang sering membuat keasyikan membaca jadi terganggu dan bahkan sering teralihkan. Sampai pada alasan sentimental seperti tidak bisa mencium aroma buku dan tidak bisa merasakan sensasi berat buku ditangan, *uhuk*.
Tapi beberapa reading challenge yang saya ikuti tahun ini membuat saya harus membaca buku-buku yang belum ada di rak perpustakaan pribadi saya. Mau beli versi cetaknya butuh waktu setidaknya satu minggu dan dananya tidak bisa tersedia segampang dulu lagi, hiks, *ngesot ke pojokan*.
Jadilah saya akhirnya berselancar ke aplikasi-aplikasi penyedia ebook legal yang murah ataupun gratis macam iPusnas, iKalse, iJak, Google Play Buku dan Gramedia Digital. Oh ya ditambah satu lagi yang saat ini sedang hangat-hangatnya, yaitu Rakata. Sebuah aplikasi semacam Gramedia Digital yang dirilis oleh Penerbit Mizan.
Ngomong-ngomong sekarang di Rakata lagi ada promo ebook serba 10 ribu loh. Banyak ebook-ebook populer didaftarnya. Cuss langsung beli deh mumpung harganya murah, hohoho, *masihtidakbisamenahangodaanbukudiskon*.
At last...
Kalau ditanya kembali apakah saya lebih memilih membaca buku elektronik atau buku cetak, saya akan menjawab BUKU CETAK, *masih bandel*. Yaaa, bagi saya buku cetak tidak akan bisa digantikan oleh ebook.
Tapi sekarang, saya sama sekali tidak masalah membaca buku digital. Sugesti awal saya tentang membaca ebook itu tidak nyaman dan bla bla bla sebagainya sama sekali tidak terbukti.
Segala kemudahan yang menjadi kelebihan ebook memang benar adanya. Ebook itu hemat biaya, hemat ruang, hemat tempat dan bisa dibaca dimana saja dan kapan saja asalkan ada gadgetnya dan kadang-kadang harus ada koneksi internetnya.
Dan nilai plusnya lagi bagi saya, saya tidak akan ketahuan baca ebook saat melakukan kegiatan lain semisal memasak karena dikira membalas pesan digadget. Coba deh kalau saya memasak sambil baca buku cetak, pasti ada suara sumbang yang bilang, "hati-hati tuh ikannya gosong", wkwkwk, *sungkem sama PakSu".
Oke, sekian Bookish Talk saya hari ini. Ebook vs buku cetak? Kalian pilih yang mana? Yuk dishare ;)
NB: Hati-hati terhadap buku digital bajakan ya. Mari hanya dan hanya membaca ebook dari sumber yang legal. Semangat \^_^/
Aku Pemimpin Hebat, A Book Review
irabooklover Februari 18, 2021 Arleen A., Bhuana Ilmu Populer, Book Review, Children No comments
***
Judul: Aku Pemimpin Hebat
Pengarang: Arleen A. (@arleen315)
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer (@bipgramedia)
Tahun terbit: 2014
Tebal: 200 halaman
Dibaca via: iKalsel-nya @perpuspalnam
***
📖❤️ Ketagihan baca buku anak karya Arleen A. Ceritanya selalu ditulis dengan indah. Sama indahnya dengan ilustrasinya.
📖❤️ Ada 10 cerita bilingual tentang sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Tidak ada yang menjadi cerita favorit saya karena saya bingung milihnya. Semuanya bagus-bagus 😍.
📖❤️ Salah satunya adalah cerita yang berjudul Pembuat Kue Nomor Satu. Sifat seorang pemimpin yang menjadi pesan moral di dalam cerita ini adalah "Terus Mengusahakan Kemajuan".
📖❤️ Jadi ceritanya adalah tentang seorang gadis bernama Joanna. Joanna diajarkan oleh ayah dan ibunya untuk terus maju. Misalnya saat Lizia punya kotak pensil dan baju pesta yang keren. Alih-alih membelikan yang baru, ayah dan ibu Joanna memodifikasi kotak pensil dan baju Joanna sehingga menjadi lebih bagus dan cantik.
📖❤️ Sampai saat Joanna dewasa dan punya toko kue sendiri. Meskipun tokonya kecil, namun Jonna terus mengusahakan agar toko kuenya mengalami kemajuan hingga ia berhasil menjadi pembuat kue nomor satu.
📖❤️ Cerita ini bisa menginspirasi saya untuk berbuat hal serupa. Keren.
📖❤️At last, 5 dari 5 bintang untuk buku ini. It was amazing.
Pembunuhan di Sungai Nil, A Book Review
irabooklover Februari 15, 2021 Agatha Christie, Book Review, Detektif, Gramedia Pustaka Utama 2 comments
***
Pembunuhan di Sungai Nil // Agatha Christie // @bukugpu // Dibaca via iKalsel-nya @perpuspalnam
***
📖❤️ Linnet Ridgeway, cantik dan kaya raya. Terbiasa mendapatkan apa yang diinginkannya--baik harta benda maupun hati manusia. Dan Linnet yakin dia tak punya musuh.
📖❤️ Tapi itu hanya anggapan Linnet. Nyatanya dia diikuti oleh seseorang yang tak suka dengannya ditengah liburan bulan madunya di atas sebuah kapal di atas sungai nil.
📖❤️ Mengerikan dan sedih kalau saya bilang. Orang yang mempunyai sifat seperti Linnet kadang memang bikin gemes. Berpikir praktis katanya, tapi bagi saya itu tampak seperti miskin empati.
📖❤️ Pembunuhnya juga, jadi bucin yang berbahaya. Sekarang saya paham bagaimana kriteria buku yang dimaksud dengan "cerita yang melibatkan cinta" sesuai dengan tema #ReadChristie2021 bulan Februari.
📖❤️ Sedangkan untuk pemecahan kasus ala Poirot sendiri, tetap luar biasa. Di sini, Poirot ditemani oleh Kolonel Race. Interaksi antara Poirot dan Race berbeda dengan interaksi antara Poirot dan Hastings. Race tampaknya...errr...lebih sabar dalam menghadapi tingkah laku Poirot, hihihi.
📖❤️Dan sepertinya saya baru menyadari sesuatu. Yaitu lagi-lagi ada peristiwa lain yang...tumpang tindih dengan peristiwa pembunuhan itu sendiri sehingga berpotensi mengacaukan penyelidikan.
📖❤️ Untunglah detektifnya adalah Poirot, si penebak jitu yang licin. Seperti julukan yang diberikan oleh salah satu penumpang di kasus Orient Express .
📖❤️ Kemudian juga lagi-lagi ada scene dimana Poirot berperan seperti makcomblang. Kalau berkaitan dengan scene ini, Poirot jadi tampak manis sekali, *uhuk*.
📖❤️ Kemudian ada yang tidak saya mengerti. Sewaktu Mrs. Robson menanyakan kepada Miss Bowers, ".... Anda pun ikut ke Eropa?". Itu maksudnya Mrs. Robson menanyakan apakah Miss Bowers ikut ke Mesir, kan? Tapi kenapa Mesir disebut Eropa ya, bukannya Afrika? Saya tak paham, hiks.
📖❤️ At last, ceritanya seru sekali. Meninggalkan perasaan ngeri dan sedih setelah membacanya. So, 4 dari 5 bintang untuk buku ini. I really liked it.
Kelas Online Bersertifikat for 2021 Book Blogging Plan
irabooklover Februari 15, 2021 Non Review, Share Link FBB 16 comments
Hai..hai..teman-teman semua! Berjumpa lagi kita pada postingan berlabel "Non Review" di blog saya ini. Kali ini saya ingin membuat resolusi terkait aktivitas saya di dunia book blogging.
Tahun ini sepertinya bakalan masih menjadi tahun yang sibuk untuk saya. Terbukti dengan baru publish-nya post wrap-up dan book blogging plan di saat tahun 2021 sudah memasuki bulan kedua, hahhah.
So, resolusi saya cuma 1, yaitu...
Ikut Kelas Online Bersertifikat...
Jadi seperti ini, meninjau kembali tujuan ngeblog saya yang adalah untuk memperbaiki writing skill---yang sepertinya hanya mencapai sedikit kemajuan---padahal saya sudah ngeblog dari tahun 2012, bahkan mungkin dari tahun 2009 kalau blog untuk tugas kuliah dulu masuk hitungan, maka saya memutuskan untuk fokus mencari cara bagaimana agar tujuan awal itu tercapai, *hiks*.
Kadang saat membaca kembali tulisan saya di postingan yang sudah terbit, saya jadi kepingin menutup muka pakai buku Harry Potter 1 sampai 7 yang ditumpuk. Terus ditambah lagi dengan buku dari seri Warisan mulai dari Eragorn sampai Inheritance.
Dan itu karenaaa...tulisan saya ternyata amburadul...haduh..duh.. malunyaaaaa. Errr...tapi dari zaman sekolah dulu tulisan saya memang selalu malu-maluin sih, wkkwkwk. Pantas saya tidak pernah menjadi murid favorit guru Bahasa Indonesia.
Nah, di tahun 2021 ini, saya ingin sekali memperbaiki keterampilan menulis. Khususnya keterampilan menulis ulasan buku di blog.
Awalnya saya bingung kemana harus belajar. Apalagi saya tinggalnya di kota kecil di Kalimantan Selatan. Boro-boro ada kelas untuk belajar menulis non fiksi, toko buku besar macam Gramedia saja tidak ada, *eh*.
Jadi saya senang sekali begitu mengetahui informasi tentang Skill Academy. Skill Academy adalah aplikasi tempat kita bisa ikut kursus dan kelas online bersertifikat. Yuhuuu, pengembangan keterampilan memang dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Yess!!!
Skill Academy ini persembahan dari Ruangguru. Tahu dong Ruangguru adalah aplikasi yang sudah sukses dengan layanan berbasis pendidikannya.
So, saya jadi tak sabar untuk segera mendaftar. Cara daftarnya gampang sekali. Saya sudah mengabadikan step by step saat saya mendaftar di Skill Academy.
Silakan ikuti jejak langkah *yaelah jejak langkah* saya saat mendaftar di bawah ini ya.
1. Buka situs Skill Academy dan klik button "Daftar/Masuk" di pojok kanan atas
2. Klik "Daftar"
3. Kalian bisa mendaftar dengan dua opsi. Pertama, mengisi formulir isian kemudian klik "Daftar". Kedua, kalian juga bisa daftar dengan akun Facebook atau Google kalian. Kalau saya mendaftarnya pakai opsi yang pertama.
4. Sebelum klik "Daftar", jangan lupa baca dulu Ketentuan Penggunaan dan Kebijakan Privasinya ya ;)
5. Setelah klik "Daftar", kita akan menerima email pemberitahuan bahwa kita telah memiliki akun di Skill Academy. Selesai. Gampang kan? ;)
Setelah berhasil mendaftar, saya mulai mencari-cari kelas yang sesuai dengan resolusi saya. Dengan mengetikkan kata kunci menulis, saya menemukan 3 kelas yang ingin saya ikuti seperti screenshoot di bawah.
Dan yang paling...paling...paling...ingin sekali saya ikuti adalah kelas Kuasai Teknik Storytelling & Creative Writing untuk Non-Fiksi. Pas sekali, karena blog buku saya ini isinya non-fiksi semua.
Saya tidak terlalu tahu bagaimanakah bentuk tulisan non fiksi yang masuk kategori Storytelling dan Creative Writing itu. Dalam bayangan saya, sepertinya menarik jika saja saya bisa mengisi blog saya dengan kedua teknik menulis tersebut.
Semoga tahun ini saya punya waktu dan rezeki untuk mengikuti ketiga kelas online bersertifikat di atas. Mohon doanya ya teman-teman. Aamiin.
At last, sekian post 2021 book blogging plan saya. InsyaAllah kita akan berjumpa kembali di postingan saya yang berikutnya ya. Daaah!!! \^_^/
NB: Untuk kegiatan membaca sendiri, saya hanya menargetkan membaca 52 buku untuk tahun ini. Semoga bisa lebih. Aamin.
Jujur di Setiap Musim, A Book Review
irabooklover Februari 14, 2021 Arleen A., Book Review, Children, Gramedia Pustaka Utama No comments
***
Judul: Jujur di Setiap Musim
Pengarang: Arleen A. (@arleen315)
Ilustrator: Aaron Randy
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (@bukugpu)
Tahun terbit: 2017
Jumlah halaman:152 halaman
Dibaca via: iKalsel-nya @perpuspalnam
***
📖❤️ Ini adalah kumpulan cerita untuk anak dari sebuah kota yang bernama Gnomeville. Gnomeville dihuni oleh para kurcaci. Setiap cerita menceritakan kisah seorang kurcaci dengan setting waktu 4 musim yang berbeda-beda.
📖❤️ Ada 9 cerita bilingual yang masing-masing mengajarkan 9 nilai anti korupsi. Ada yang tahu apa saja kesembilan nilai itu? Mereka adalah kesederhanaan, keberanian, kejujuran, kerja keras, kepedulian, keadilan, kemandirian, kedisiplinan dan tanggung jawab.
📖❤️ Dengan ilustrasi yang sangat indah, buku ini juga dilengkapi dengan permainan. Permainan yang dapat memastikan anak-anak memahami pesan moral apa yang disampaikan oleh setiap cerita.
📖❤️ Kisah favorit saya adalah yang berjudul Pesta Pantai Tahunan. Ceritanya, di pesta itu, Pak Wali Kota akan memberikan penghargaan kepada 10 kurcaci terpilih .
📖❤️ Kurcaci Gail ditugaskan untuk menentukan siapa kesepuluh kurcaci tersebut. Namun, banyak diantara nama-nama terpilih tersebut adalah keluarga atau sahabat Gail.
📖❤️ Pak Wali Kota yang mengetahui hal tersebut menegur Gail dengan cara yang cerdik. Bagaimana kah? Ayok silakan dibaca bukunya. Bisa dipinjam di iKalsel lo 😉
📖❤️ Menurut saya pribadi, buku ini bagus untuk dikoleksi. Ilustrasinya yang indah akan menarik minat anak-anak untuk membaca. Ceritanya ditulis dengan ringan dan menarik. Pesan moral yang ingin disampaikan jelas dan mudah ditangkap. Hanya saja, IMO, judulnya kurang menarik.
📖❤️So, saya beri 4 dari 5 bintang untuk buku ini. I really liked it.
Nabastala, A Book Review
irabooklover Februari 12, 2021 Aris Handaru, Book Review, Enggang Literasi, Romance 2 comments
***
Nabastala // @arishandi99 // @enggangliterasi
***
📖❤️ Ini kisah untuk orang dewasa. Tentang seorang pemuda bernama Nabastala yang menjual diri karena masalah ekonomi.
📖❤️ Lama-kelamaan, Nabastala ketagihan dengan "pekerjaan" itu. Sampai suatu hari dia bertemu klien yang bernama Anin. Anin yang berduka karena menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga.
📖❤️ Nabastala menganggap Anin menarik karena hal itu. Dia dengan senang hati memberikan sandaran bagi para wanita yang berduka.
"Pada dasarnya aku hanya menyicipi duka para wanita, menghapus air mata, dan mengganti kesedihan mereka dengan tawa. Hal yang tidak bisa para suami lakukan. Apa salah?" --hlm. 33
📖❤️ Tapi ada satu aturan dari Anin. Jika "pekerjaan" ini mulai melibatkan perasaan, maka semuanya selesai.
📖❤️ Namun, justru itu yang terjadi. Nabastala jatuh cinta pada Anin. Maka Anin pun menjauh.
📖❤️ Bagaimana kelanjutan hubungan mereka berdua? Silakan dibaca sendiri bukunya 🤭
📖❤️ IMO, ada kritik di sini terhadap para suami yang bersifat seperti suami Anin. Selain suka berlaku kasar, juga selalu menyalahkan istri jika ada permasalahan. Karena istri yang salah, sang suami merasa boleh berpoligami.
📖❤️ Untuk tokoh Nabastala, meskipun dia seorang "lelaki penghibur" namun memegang teguh nilai moral tertentu yang tidak dimiliki oleh suami Anin.
📖❤️ Tapi saya menangkapnya mereka berdua sama saja. Masing-masing menganggap diri lebih baik hanya karena yang satu tidak melakukan dosa tertentu yang dilakukan oleh yang lain.
📖❤️ Area abu-abu. Benar, tidak ada manusia yang sempurna. Tapi setidaknya berusahalah untuk itu.
📖❤️ Somehow saya malah menangkap pesan bahwa tidak apa-apa melakukan dosa asalkan nanti tobat atau nanti bayarlah dengan perbuatan yang baik. Yah saya tidak bisa bilang setuju 100%.
📖❤️ Tapi itu pendapat saya saja sih, hahhah, *sungkem sama author-nya*. Pembaca lain mungkin menangkap pesan yang berbeda setelah membaca buku ini.
📖❤️At last, terima kasih untuk Mbak @pohontomat, tahu aja kalau saya suka buku, *eh*.