Identitas Buku
🐷 Judul: Animal Farm 🐷 Pengarang: George Orwell 🐷 Penerbit: Bentang 🐷 Edisi: Terjemahan Bahasa Indonesia, Cetakan I, Januari 2015, 144 halaman 🐷 Dipinjam dari Dinas Perpustakaan Kabupaten Hulu Sungai Utara
Blurb
Review
Baca ulang Animal Farm karena ngerasa relate sama situasi sekarang 🫠Buku ini ditulis sebagai satire atas totaliterisme Uni Soviet pada masa perang dunia. Dan, IMO, mengagumkan sekali bagaimana satire ini bisa tetap cocok berdekade-dekade kemudian bahkan di belahan bumi yang berbeda. Semua kesalahan yang pernah dilakukan oleh manusia sebenarnya sudah tertulis dalam sejarah hanya saja kita terlalu malas membaca dan memilih untuk mengulanginya lagi dan lagi.
Jadi ini cerita tentang pemberontakan binatang atas perbudakan yang dilakukan oleh manusia di sebuah peternakan bernama Peternakan Manor.
Bagi teman-teman real life yang belum terbiasa dengan cerita di luar nurul seperti ini (masa ada sekelompok binatang yang bisa memberontak ke manusia), jangan khawatir. Karena ini adalah sebuah alegori. Apa itu alegori? Silakan tanya KBBI 🤭.
Kembali ke cerita. Pemberontakan itu berhasil dengan dipimpin oleh dua babi tercerdas di peternakan. Para binatang akhirnya terbebas dari manusia dan menjalankan peternakan mereka sendiri. Mereka dibuai oleh keberhasilan bahwa sekarang semua binatang setara, bahwa mereka merdeka, dan apa yang mereka kerjakan hasilnya untuk mereka sendiri.
Namun, kekuasaan memang memabukkan. Jarang ada pemimpin yang tidak terlena ketika setiap saat selalu mendapat rasa hormat dari orang lain. Jarang ada yang tidak terlena karena semua keinginannya dituruti. Jarang ada yang tidak terlena ketika punya kuasa untuk menyuruh orang bekerja keras sementara dirinya sendiri tinggal menikmati hasilnya saja.
Itu pulalah yang terjadi pasca pemberontakan. Impian-impian bahwa semua binatang setara perlahan kembali bergeser kembali menjadi tirani dan bahkan menjadi lebih buruk karena dilakukan oleh sesama binatang sendiri.
Membaca ulang kembali perhatian saya tertarik pada ucapan Pak Pilkington tentang “binatang tingkat rendah” di halaman 137. Mereka yang dimaksud adalah binatang-binatang yang tidak bisa membaca ataupun bisa membaca tapi memilih diam. Semuanya akhirnya kembali pada "iqra" yang sayangnya di dunia real life saya bukan lagi dianggap sebagai sesuatu yang bermanfaat.
Monday Book Review
- Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
- Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin.
- Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
- Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
- Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/