Identitas Buku
Dona Dona • Toshikazu Kawaguchi • @bukugpu @fiksigpu • Cetakan V, Mei 2024, 264 halaman, 20 cm
Blurb
Di sebuah lereng indah tak bernama di Hakodate, Hokkaido, berdiri Kafe Dona Dona yang menawarkan layanan istimewa kepada pengunjungnya: perjalananan melintasi waktu. Seperti di Funiculi Funicula yang ada di Tokyo, hal tersebut hanya dapat dilakukan jika berbagai peraturan yang merepotkan dipenuhi dan dengan secangkir kopi yang dituangkan oleh perempuan di keluarga Tokita.Mereka yang ingin memutar waktu adalah seorang wanita muda yang menyimpan dendam kepada orangtua yang menjadikannya yatim piatu kesepian, seorang komedian yang kehilangan tujuan hidup setelah berhasil mewujudkan impian mendiang istrinya, seorang adik yang khawatir kakaknya takkan bisa tersenyum lagi setelah kepergiannya, dan seorang pemuda yang tak mampu mengungkapkan cinta terpendam kepada sahabatnya.Mungkin perjalanan mereka hanya akan menyisakan kenangan. Namun, kehangatannya akan membekas dan barangkali, pada akhirnya, menumbuhkan tekad baru untuk menjalani hidup…
Review
Dona Dona, buku ketiga dari seri Funiculi Funicula. Lebih tebal dari dua buku sebelumnya, tetapi, tetap bisa selesai sekali baca karena memang sebagus itu.
Kisah-kisahnya juga sama mengharukannya dan kembali membuat air mata saya berderai-derai 🤧.
Dona Dona adalah nama sebuah kafe di Hokkaido. Seperti Funiculi Funicula di Tokyo, Dona Dona juga bisa membawa pengunjungnya menjelajahi waktu. Peraturan-peraturannya juga sama tetapi yang menjadi manajer kafenya adalah ibu Nagare. Walaupun karena ada sesuatu dan lain hal, kita akan bertemu Nagare dan Kazu lagi di Dona Dona.
Meskipun perjalanan waktunya tidak bisa merubah kenyataan yang ada saat ini, tetap ada orang-orang yang ingin pergi. Alasan dan hasil dari perjalanan waktu inilah yang membuat saya tak bisa berhenti membacanya.
Ngomong-ngomong, saya senang sekali karena buku ini kental sekali dengan adegan tentang buku. Selain ada hantu yang selalu terlihat membaca selain minum kopi dan pergi ke toilet, ada juga Sachi yang hobi membaca. Kemudian di sepanjang kisah, buku ini membahas sebuah buku yang berjudul "Seratus Pertanyaan".
Sebenarnya banyak kutipan bagus bertebaran di buku ini, tetapi saya lupa menandai halamannya karena keasyikan membaca *selfkeplak*.
Buku ketiga ini juga memberikan efek lebih menyadari dan menghargai keberadaan orang-orang yang saya sayangi. Apalagi di kisah terakhir, saya merasa diingatkan jangan sampai saking terbiasanya dengan kehadiran mereka, saya jadi lupa betapa berharganya mereka bagi saya.
Btw, di Goodreads seri ini sudah ada 5 buku ternyata. Saya kira cuma 3. Oke deh, lanjuuuut. Semoga buku-buku berikutnya juga diterjemahkan ya.
At last, 4 dari 5 bintang untuk buku ini. I really liked it.
Monday Book Review
Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*.
Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:
- Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
- Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin.
- Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
- Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
- Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/