Lanjut membaca Seri Kumbang buku ketiga. Judulnya Monyet Mike dan cerita-cerita lain. Bagi saya, buku ketiga ini sudah asik dari judulnya. Soalnya saya membaca "Mike" dengan ejaan Bahasa Indonesia, bukan ejaan Bahasa Inggris, hihihi, *selfkeplak*.
Ada delapan cerita pendek di buku ini. Mereka adalah Monyet Mike, Si Mata Jeli dan si Rabun, Beruang yang Tua Renta, Bila Pak Kurcaci Marah, Sally si Tukang Menjerit, Yang Mana Dia?, Tuan Budiman dan Kebakaran.
Saya sangat suka dengan pesan-pesan moral yang disampaikan oleh delapan cerita di atas. Banyak yang cocok dengan keadaan masyarakat sekarang. Rupanya masalah-masalah sosial ini bandel juga. Dari dulu sampai sekarang terus saja terulang-ulang.
Selain itu, cerita-cerita di buku ini juga cocok untuk ibu-ibu yang mungkin bingung menghadapi anak-anaknya yang ... errr ... terlalu aktif berlebihan. Seperti pada cerita Monyet Mike. Mike ini anak yang suka sekali membanting dan merusak mainan. Bukan hanya mainan, tapi dinding rumah juga dia corat-coret. Bunga-bunga di taman dia pukul-pukul dengan kayu. Haduh, rumah jadi sangat berantakan dari depan sampai belakang. Untunglah ada si monyet yang bisa menyadarkan Mike kalau apa yang dia lakukan itu tidak baik. Nah, nah, bagaimana cara si monyet menyadarkan si Mike? Temukan jawabannya dalam cerita Monyet Mike.
Kemudian ada cerita Sally si Tukang Menjerit. Sally sudah terbiasa menjerit keras kalau keinginannya tidak dipenuhi. Untunglah ada perempuan tua yang membuat Sally sadar. Tapi menurut saya, ceritanya cukup menyeramkan. Mungkin memang disengaja begitu agar anak-anak yang suka menjerit ini jera.
Cerita Si Mata Jeli dan Si Rabun juga memberikan pesan moral yang bagus. Mengajarkan kita untuk peduli pada keadaan sekitar. Karena kalau menurut saya, sekarang kita agak bias dalam menentukan yang mana yang perlu dikepo-in dan yang mana yang tidak.
Cerita yang berjudul Tuan Budiman mengajarkan kita untuk tidak meremehkan orang-orang. Menurut kalian yang mana yang lebih penting? Kekuasaan dan kekayaan, atau budi pekerti yang baik?
Cerita terakhir berjudul Kebakaran. Saya senyum-senyum sendiri membaca cerita ini. Pahlawan yang sejati, pada akhirnya akan dikenali walaupun dia tidak menceritakan perbuatan baiknya kepada orang-orang, *uhuk*.
At last, saya takjub membaca buku ini. Mengagumkan sekali tentang bagaimana cerita-cerita tua ini bisa menyampaikan pesan moral yang pas sekali dengan keadaan masyarakat saat ini. Yaaaa, itulah salah satu kegunaan buku cerita, yaitu untuk mencegah kita mengulangi kesalahan yang sama dari para pendahulu kita. So, 4 dari 5 bintang untuk Monyet Mike. I really liked it.