Nah..nah..bagaimana ya wajah Sammy dewasa yang diperlihatkan oleh cermin ajaib milik Kakek Mata Biru? Benarkah wajah jelek cemberut Sammy akan terus menempel di wajahnya sampai dia jadi kakek-kakek nanti?
Lanjut ke cerita kedua yang berjudul Boneka Paling Agung. Ada sebuah boneka yang diberi pakaian layaknya seorang raja. Sayangnya, pakaian ini membuatnya sombong dan selalu ingin dihormati. Sementara itu, ada boneka perempuan berwajah manis yang hanya mengenakan pakaian sederhana. Tapi matanya mencerminkan hatinya yang lembut dan penuh kasih sayang.
Nah, menurut kalian, boneka mana yang lebih dipilih oleh boneka lain untuk dijadikan raja atau ratu? Jawabannya gampang sekali bukan? ^^
Cerita berikutnya berjudul Anjing yang Tahu Membalas Budi. Di cerita ini, ada seorang anak bernama Peter yang sangat mujur. Tapi Peter seringkali lupa bersyukur atas kemujurannya. Peter sering lupa untuk berterima kasih.
Sampai suatu hari, Peter menolong seekor anjing yang terjepit jerat kelinci. Anjing itu pun bebas. Uniknya, si anjing sangat pandai mengucapkan terima kasih kepada penolongnya. Hmmm...kira-kira apa yang dilakukan si anjing untuk membalas kebaikan Peter ya?
Cerita ke-4 berjudul Gadis Berupa Buruk. Ada seorang gadis bernama Katie yang berpenampilan buruk karena berasal dari keluarga miskin. Tapi meskipun begitu, Katie mempunyai banyak teman. Doreen menjadi heran sekali. Apa yang rahasia si gadis buruk rupa itu sehingga disenangi oleh teman-temannya?
Cerita ke-5 berjudul Anak Kambing yang Lincah. Adalah seorang anak bernama Jack yang ingin sekali memetik buah berry setelah sejak pagi tidak bisa keluar karena hujan. Tapi ibunya melarang Jack karena tanah masih becek setelah hujan. Tapi Jack tetap nekat keluar. Well, Jack tidak tahu kalau di luar ada anak kambing lincah yang ingin bermain-main. Kira-kira apa yang terjadi dengan Jack karena berani melanggar perintah ibunya?
Cerita ke-6 berjudul Lucy yang Periang dan Dicky yang Membosankan. Ini adalah cerita favorit saya. Tokoh Dicky mengingatkan saya kepada diri saya sendiri, ahaha, *selfkeplak*. Persis seperti Dicky, saya juga merasa kalau sifat saya yang membosankan ini memang sudah dari sananya. Memang seperti inilah saya apa adanya. Saya tidak akan membohongi diri saya sendiri dengan menjadi orang yang berpura-pura riang. Nah..nah..benarkah statement saya barusan? Hum..hum..menurut cerita ini sih, tidak. Seperti kata Lucy,
"Tahukah kau, Dicky," ujar Lucy. "Kau tidak bisa bersuka ria karena sikapmu sendiri. Kau tak mau membiarkan tangan dan kakimu ikut bersenang-senang, kau tak mau membiarkan pikiranmu senang dan gembira hingga kau bisa tertawa dan bersenda gurau. Kau memang benar-benar membosankan. Ya, sangat membosankan!" ---hlm. 159
Percakapan Dicky dan Lucy selanjutnya semakin menyadarkan saya bahwa apa yang dikatakan Lucy itu benar. Kita akan menjadi senang jika sedang riang, bukan? Dan bukankah jika kita senang itu artinya segala sesuatu berjalan sesuai semestinya.
Cerita terakhir berjudul Pak Licik. Pak Licik adalah orang yang pelit dan hanya mau memberikan sesuatu kalau ada imbalan yang diharapkannya. Suatu hari, Pak Licik berniat memberikan telurnya yang sudah busuk kepada Pak Hidung Kecil. Berharap tetangganya tersebut memberikan imbalan berupa madu dari lebah piarannya. Berhasilkah rencana Pak Licik? Tentu tidak, bukan? Karena perbuatan buruk selalu akan mendapat balasan yang setimpal.
At last, setelah membaca keseluruhan cerita yang ada di buku ini. Saya merasa pesan moral yang ingin disampaikan adalah tentang bagaimana menjadi pribadi yang menyenangkan. Tak peduli bagaimana penampilan fisik kita, yang lebih utama tetaplah bagaimana sifat kita. Yang tampan seperti Sammy bisa saja jadi jelek karena selalu cemberut. Sedangkan gadis buruk rupa seperti Katie dan boneka ratu bisa saja jadi cantik karena sifat mereka yang menyenangkan.
Pesan moral yang sangat bagus untuk diajarkan ke anak-anak kita lewat cerita-cerita yang indah ini. So, 4 dari 5 bintang lagi untuk buku ke-6 dari seri kumbang. I really liked it.